Kabag ESDM Kabupaten Lumajang, Dr. Agus Setiawan SP, M.Si dalam sambutannya berharap wilayah kumuh dapat segera tuntas ditahun 2019. Hal itu disampaikannya saat membuka Lokakarya Evaluasi Penanganan Kumuh Dana Kolaborasi APBD 2019 mewakili sekda di Hall Istana Kuliner Lumajang, Selasa (10/12/2019).
"Kurang Lebih sekitar 1.300 hektar wilayah kumuh di kab. Lumajang yang perlu ditangani segera, dan ini tidak akan berhasil tanpa kerja sama dan Kolaborasi semua pihak terkait," ujarnya
Ka.Bag ESDM menjelaskan bahwa kawasan kumuh bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya karena sering kebanjiran, tidak terlayani sarana dan prasarana lingkungan yang baik, kebiasaan buruk masyarakat, kondisi bangunan rumah, lahan Sempit dan semrawut, Sanitasi buruk, Jalan lingkungan seperti labirin, becek, air limbah rumah tangga tidak layak dan lain lain. Menurutnya keumuhan ini harus ditangani dengan serius dengan strategi dan model penanganan yang baik, sistematis, tepat sasaran dan melibatkan banyak pihak terkait.
Vendy Prayasdika Widharma, ST. MT, Kasubbid Penataan Ruang dan Permukiman Bappeda, mewakili kepala Bappeda Lumajang dalam paparannya menyampaikan “ Pada tahun 2019, Bappeda melakukan identifikasi lokasi baru di Perkotaan Lumajang yaitu 5 desa di Kecamatan Lumajang dan 6 desa di Kecamatan Sukodono, Hasil identifikasi dan analisa, didapatkan lokasi kumuh baru terdapat di Desa Selokgondang dan Desa Bondoyudo seluas 5,33 Ha (kumuh ringan)” ujarnya.
PPK KOTAKU Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Kabupaten Lumajang, Aris Pidekso, menyampaikan bahwa dalam kegiatan Lokakarya ini pihaknya menghadirkan hampir 100 peserta yang terdiri dari unsur Camat, Lurah/Kades se-Kec. Lumajang, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), KSM, semua OPD Terkait dan Konsultan APBD. Ia berharap semua peserta Lokakarya dapat mensosialisasikan kepada masyarakat di sekitarnya agar semakin tergugah dalam membina lingkungannya sendiri.dan bisa di ikuti oleh kelurahan/desa yang lain yang terindikasi kumuh atau lokasi pencegahan melalui pemberdayaan masyarakat,
Menurut, Askot Mandiri Kabupaten Lumajang, Tripel Yuswantoro, menyampaikan “ Kegiatan Lokakarya Evaluasi Penanganan Kumuh ini selain bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada BKM, Masyarakat, Kelurahan/desa, dan OPD terkait tentang pentingnya berkolaborasi antar semua pihak, juga diharapkan adanya gerakan bersama dalam mengatasi kekumuhan di kab. Lumajang. ujarnya
Dalam Acara tersebut, Selain di isi paparan kegiatan oleh BKM penerima APBD dan Tim KOTAKU, DPKP juga menghadirkan, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Asessor Kompetensi BNSP dari UNEJ, Drs Markus Apriono MM sebagai motivator. (DPKP, Kominfo-lmj)